Sebuah penelitian baru-baru ini telah mengungkap bahwa risiko alergi pada anak dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Dokter-dokter yang terlibat dalam penelitian ini menemukan bahwa anak-anak yang memiliki riwayat alergi dalam keluarga mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan alergi tersebut.
Menurut Dr. Siti, seorang ahli alergi dan imunologi yang terlibat dalam penelitian ini, faktor genetik dapat memainkan peran penting dalam menentukan apakah seorang anak akan mengalami alergi atau tidak. “Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat alergi, maka anak tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami alergi juga,” ujarnya.
Alergi sendiri merupakan respons sistem kekebalan tubuh terhadap zat asing yang dianggap berbahaya, seperti debu, bulu hewan, atau makanan tertentu. Gejala alergi dapat bervariasi mulai dari ruam kulit, hidung tersumbat, mata gatal, hingga kesulitan bernapas. Alergi dapat mengganggu kualitas hidup seseorang dan memerlukan perawatan medis yang tepat.
Dr. Siti menekankan pentingnya mengidentifikasi faktor-faktor risiko alergi pada anak sejak dini, agar dapat melakukan tindakan pencegahan yang tepat. “Jika orang tua mengetahui bahwa mereka memiliki riwayat alergi, mereka perlu memperhatikan gejala yang muncul pada anak mereka dan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan yang sesuai,” tambahnya.
Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi risiko alergi pada anak. Paparan alergen seperti debu, bulu hewan, atau polusi udara juga dapat memicu reaksi alergi pada anak yang rentan. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari paparan alergen dapat membantu mengurangi risiko alergi pada anak.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan orang tua dapat lebih waspada terhadap risiko alergi pada anak mereka dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Konsultasikan dengan dokter spesialis jika anak mengalami gejala alergi untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah kemungkinan komplikasi yang lebih serius.