Menpar: Penyambutan wisman bentuk kolaborasi bersama stakeholder

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menpar), Sandiaga Uno, menyatakan bahwa penyambutan wisatawan mancanegara harus dilakukan dalam bentuk kolaborasi bersama semua pihak terkait. Hal ini disampaikan dalam acara diskusi yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada hari Jumat (10/9).

Menpar menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku pariwisata, dan masyarakat dalam menyambut wisatawan mancanegara. Menurutnya, kolaborasi ini akan memastikan bahwa wisatawan merasa diterima dengan baik dan mendapatkan pengalaman yang memuaskan selama berada di Indonesia.

Selain itu, Menpar juga menyoroti pentingnya memperhatikan protokol kesehatan dalam upaya menyambut wisatawan. Dalam situasi pandemi seperti sekarang, keamanan dan kesehatan wisatawan harus menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan bahwa protokol kesehatan di tempat wisata dan akomodasi dijalankan dengan ketat.

Selain itu, Menpar juga mengajak semua pihak terkait untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan destinasi pariwisata di Indonesia. Dengan meningkatkan kualitas ini, diharapkan wisatawan akan semakin tertarik untuk berkunjung ke Indonesia dan menghabiskan waktu liburan mereka di sini.

Dalam diskusi tersebut, Menpar juga menyoroti potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Menurutnya, pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki peran yang sangat penting dalam pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi. Oleh karena itu, semua pihak harus bekerja sama untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, pelaku pariwisata, dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat menjadi destinasi wisata yang semakin diminati oleh wisatawan mancanegara. Selain itu, diharapkan juga bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menjadi salah satu motor penggerak utama dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.