Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan cahaya terang di malam hari dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes. Studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Adelaide menemukan bahwa terpaparnya mata seseorang pada cahaya terang di malam hari dapat mengganggu ritme alami tubuh yang disebut dengan ritme sirkadian.
Ritme sirkadian adalah jam biologis internal yang mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme glukosa. Ketika ritme sirkadian terganggu akibat paparan cahaya terang di malam hari, hal ini dapat menyebabkan peningkatan resistensi insulin dan akhirnya meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes.
Studi tersebut juga menemukan bahwa paparan cahaya terang di malam hari dapat menyebabkan penurunan produksi hormon melatonin, yang berperan penting dalam mengatur ritme sirkadian. Dengan demikian, terganggunya produksi melatonin akibat paparan cahaya terang di malam hari juga dapat berkontribusi pada peningkatan risiko diabetes.
Untuk mengurangi risiko tersebut, para peneliti merekomendasikan agar seseorang menghindari paparan cahaya terang di malam hari, terutama dari perangkat elektronik seperti smartphone dan laptop. Selain itu, menjaga pola tidur yang teratur dan menciptakan lingkungan tidur yang gelap dan tenang juga dapat membantu menjaga ritme sirkadian dan mengurangi risiko diabetes.
Dengan menyadari dampak negatif paparan cahaya terang di malam hari terhadap kesehatan, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan perangkat elektronik dan menciptakan lingkungan tidur yang kondusif untuk kesehatan tubuh. Dengan demikian, risiko terkena diabetes dapat diminimalkan dan kesehatan tubuh dapat terjaga dengan baik.