Studi ungkap hubungan masalah tidur dengan ADHD pada orang dewasa

Sebuah studi baru-baru ini telah mengungkapkan hubungan antara masalah tidur dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada orang dewasa. ADHD adalah gangguan neurobiologis yang biasanya terjadi pada masa kecil, tetapi bisa juga persisten hingga dewasa. Gangguan ini ditandai dengan gejala seperti hiperaktivitas, impulsivitas, dan kesulitan berkonsentrasi.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep Medicine ini melibatkan 79 orang dewasa yang telah didiagnosis dengan ADHD. Mereka diminta untuk mengisi kuesioner tentang pola tidur mereka selama sepekan terakhir. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami masalah tidur, seperti kesulitan tidur, bangun tengah malam, dan tidak merasa segar setelah tidur.

Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa orang dewasa dengan ADHD cenderung memiliki pola tidur yang tidak teratur dan tidak konsisten. Mereka juga lebih mungkin mengonsumsi obat tidur atau minuman berkafein untuk membantu mereka tidur.

Menurut para peneliti, hubungan antara masalah tidur dan ADHD pada orang dewasa bisa saling mempengaruhi. Misalnya, kurangnya tidur dapat memperburuk gejala ADHD, seperti kesulitan berkonsentrasi dan impulsivitas. Sebaliknya, gejala ADHD juga dapat memengaruhi pola tidur seseorang, karena gangguan tersebut seringkali membuat mereka sulit untuk rileks dan tidur nyenyak.

Oleh karena itu, penting bagi orang dewasa yang mengalami ADHD untuk memperhatikan pola tidur mereka dan mencari bantuan jika diperlukan. Terapi perilaku kognitif dan terapi tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengelola gejala ADHD secara efektif.

Dengan demikian, hasil studi ini menunjukkan pentingnya memperhatikan hubungan antara masalah tidur dan ADHD pada orang dewasa. Dengan merawat kedua aspek ini secara bersamaan, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup bagi mereka yang mengalami gangguan tersebut.